PT. Petrowidada merupakan perusahaan yang memproduksi bahan baku produk plastik phthalic anhydride dan maleic anhydride. Pada Selasa, 20 Januari 2004 pabrik Petrowidada pernah mengalami insiden ledakan akibat kebocoran pipa bahan kimia dalam proses produksi. Ledakan di pabrik yang berada di kawasan industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur itu hingga pukul 23.45 diketahui menyebabkan dua orang meninggal dan sekitar 50 orang lainnya mengalami luka bakar. Dugaan awal penyebab ledakan adalah kegagalan fungsi keamanan salah satu mesin pengolahan plastik yang terlalu panas (overheat). Setelah penyidikan lebih lanjut disimpulkan bahwa insiden ini terjadi akibat adanya kebocoran pada pipa tangki B2994.
Menurut Kepala Regu D PT. Petrowidada, Basuki Rahmat, yang menangani kebocoran tersebut, pihaknya mengklaim telah mendekteksi kebocoran di pipa tangki B2994 sehari sebelum insiden. Beliau pun telah melakukan penanganan overheat pipa tersebut dengan cara menyiramkan air guna menurunkan suhu sehingga tekanannya ikut berkurang.
![]() |
Ledakan Petrowidada 2004 |
- Hasil Penyelidikan dan Kesimpulan
Dikutip dari berbagai penyidikan yang dilakukan ada beberapa dugaan yang menyebabkan meledaknya pabrik Petrowidada. Proses perbaikan pipa yang bocor dilakukan dengan cara yang tidak mengikuti prosedur Material Safety Data Sheet (MSDS). Berkaitan dengan ledakan tersebut juga ada dugaan kebocoran yang terjadi saat setelah pengelasan pada pipa sehingga memicu terjadinya ledakan. Penanganan kebakaran bisa juga salah prosedur, terutama bila yang digunakan bahan pemadam yang tidak tepat karena bahan kimia yang terbakar memerlukan penanganan tersendiri.
Dari berbagai penyidikan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa pelanggaran etika teknis dalam kejadian ini. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
- Kebocoran terjadi akibat dari proses pengelasan pipa yang mana merupakan pelanggaran kode etik engineer.
- Proses penanganan kebakaran yang tidak memenuhi prosedur keselamatan.
- Kekurangan atau kegagalan pada desain mesin yang berujung pada kurangnya penanganan kerusakan dan keselamatan kerja.
Nama Anggota Kelompok:
- Ahmad Bachruddin (2011710006)
- Bima Sebo Alam G (2011710014)
- Firda Nisa'ul Hakim (2011710022)
- Syauqie Ayunda D (2011710058)
- Vivi Ratna Kurnia S (2011710059)